Rabu, 19 Januari 2011

Cyber-bullying

Cyber-bullying "melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung disengaja, diulang, dan perilaku bermusuhan dengan seorang individu atau kelompok, yang dimaksudkan untuk merugikan orang lain.
Cyber-bullying didefinisikan
" Para Dewan Nasional Pencegahan Kejahatan definisi 's cyber-bullying adalah "ketika Internet, ponsel atau perangkat lain yang digunakan untuk mengirim atau mengirim teks atau gambar dimaksudkan untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain." StopCyberbullying.org, ahli organisasi yang didedikasikan untuk keamanan internet, keamanan dan privasi, mendefinisikan cyber-bullying sebagai: "situasi ketika anak, remaja tween atau berulang kali 'tersiksa, terancam, dilecehkan, dipermalukan, malu atau ditargetkan' oleh seorang anak atau remaja menggunakan pesan teks , email messaging, instant atau jenis lain dari teknologi digital. " Other researchers use similar language to describe the phenomenon.. peneliti lain menggunakan bahasa yang sama untuk menjelaskan fenomena tersebut.
Cyber-bullying bisa sesederhana terus untuk mengirim e-mail ke seseorang yang mengatakan mereka ingin ada kontak lebih lanjut dengan pengirim, tetapi juga mungkin termasuk ancaman , komentar seksual, label merendahkan (yaitu, ucapan benci ), ganging di korban dengan membuat mereka subyek cemoohan di forum, dan posting pernyataan palsu sebagai fakta bertujuan penghinaan.
Cyber-pengganggu dapat mengungkapkan data pribadi korban '(misalnya nama asli, alamat, atau tempat kerja / sekolah) di situs atau forum-forum atau mungkin mengaku sebagai identitas korban untuk tujuan penerbitan materi atas nama mereka yang memfitnah atau mengejek mereka. Beberapa cyber-pengganggu juga dapat mengirim mengancam dan melecehkan email dan pesan instan kepada para korban, sementara desas-desus posting lain atau gosip dan menghasut orang lain untuk tidak menyukai dan geng sampai pada target. anak-anak yang berarti setiap awal online lainnya yang semuda kelas . Menurut penelitian, anak laki-laki memulai aktivitas online berarti lebih awal dibandingkan anak perempuan lakukan. Namun, oleh sekolah menengah, anak perempuan lebih mungkin untuk terlibat dalam cyber-bullying daripada anak laki-laki. Apakah si bully adalah laki-laki atau perempuan, tujuan mereka adalah untuk sengaja mempermalukan orang lain, melecehkan, mengintimidasi, atau membuat ancaman online satu sama lain . bullying ini terjadi melalui email, pesan teks, posting ke blog, dan situs Web. Meskipun penggunaan komentar seksual dan ancaman kadang-kadang hadir di cyber-bullying, itu tidak sama dengan pelecehan seksual dan tidak selalu melibatkan predator seksual .
Waspada Cyber bullying
Teknologi bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, jika digunakan ke arah yang positif, maka hasilnya akan baik. Teknologi memungkinkan anak untuk belajar, bersosialisasi dan berkomunikasi. Di lain sisi, teknologi bisa melukai diri sendiri jika digunakan untuk kepentingan negatif. Tidak sedikit anak yang menjadi korban pelecehan ataupun premanisme di internet. Istilah ini dikenal dengan nama cyber bullying, yaitu perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja, baik yang dilakukan secara online atau melalui telepon seluler. Cyber bullying memanfaatkan pesan SMS, email, instant messaging (IM), blog, situs jejaring sosial, atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi anak. Bentuknya bermacam-macam, seperti menyebarkan isu-isu palsu, memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berbuntut pemerasan. Beberapa kasus di luar negeri, korban dari cyber bullying ini banyak yang akhirnya bunuh diri!
Tanda-tanda Anak Korban Cyber bullying
Anak kita menjadi korban cyber bullying? Ini bisa saja terjadi. Dan mungkin anak tidak berani memberitahu kita tentang hal tersebut karena alasan malu, takut dimarahi, atau takut kalau aktivitas online-nya akan dibatasi. Berikut ini beberapa pertanda yang harus diperhatikan, ketika anak menjadi korban cyber bullying.
•Emosi anak menjadi berubah drastis seperti marah atau sedih yang berlebihan setelah menggunakan ponsel atau ber-internet.
•Anak menarik diri dari teman-teman atau kegiatan yang biasa mereka jalankan.
•Nilai sekolah anak turun, atau anak merasa tidak puas dengan sekolah atau kelas tertentu.
•Anak menunjukkan tanda-tanda depresi yang tidak biasa.
Merespon Cyber bullying
Jika Anda melihat seorang anak menjadi korban cyber bullying, lakukan langkah-langkah berikut:
•Simpan atau cetak bukti-bukti cyber bullying.
•Identifikasi pelaku cyber bullying.
•Ajukan keluhan kepada provider internet atau operator ponsel.
•Mintalah pelaku cyber bullying untuk menghentikan aksinya.
•Hubungi orang tua pelaku cyber bullying. Ceritakan dengan jelas apa yang telah terjadi. Tunjukkan bukti-bukti, dan kalau perlu beri peringatan bahwa Anda akan mengambil langkah hukum jika tidak aksi cyber bullying tersebut tidak dihentikan.
•Hubungi pihak sekolah anak Anda jika cyber bullying terjadi di sekolah, seperti guru dan kepala sekolah, sehingga dapat diambil langkah protektif untuk menghentikan tindakan cyber bullying tersebut.
•Jika cyber bullying sudah mengarah ke tindak kekerasan, pemerasan atau seksual, segera hubungi pihak kepolisian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar