Rabu, 23 Februari 2011

Kota Sibolga


Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar ± 350 km dari kota Medan.

Topografi

Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0 - 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %.

Kemiringan
Luas (km²)
Persentase (%)
Keterangan
Datar, kemiringan 0-2 %
3.12
29.10
daratan 2.17 km² dan kepulauan 0.95 km²
Bergelombang lereng 2-15 %
0.91
8.49
daratan 0.73 km² dan kepulauan 0.18 km²
Curam, lereng 15-40 %
0.31
28.9
daratan 0.10 km² dan kepulauan 0.21 km²
Terjal, lereng lebih dari 40 %
6.31
59.51
daratan 5.90 km² dan kepulauan 0.53 km²
Total
10.77
100


Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32° C dan minimum 21.6° C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, pulau Poncan Ketek, pulau Sarudik dan pulau Panjang.Dengan batas-batas wilayah: timur, selatan, utara pada kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.

Demografi

Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik kota Sibolga tahun 2008, penduduk kota Sibolga adalah 94.616 jiwa. Dengan wilayah seluas 3.356,60 ha di daratan Sumatera dan urban growth seluas 644,53 ha berarti kepadatan penduduk pada wilayah pemukiman adalah 8.785 jiwa per km². Sementara pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1.99 %.

Pemerintahan

Sementara wilayah administrasi pemerintahan terdiri dari empat kecamatan dan 16 kelurahan, yakni kecamatan Sibolga Utara dengan empat kelurahan, kecamatan Sibolga Kota dengan empat kelurahan, kecamatan Sibolga Selatan dengan empat kelurahan dan kecamatan Sibolga Sambas dengan empat kelurahan.

Perekonomian

Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan dan industri maritim. Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri.

Perhubungan


Mungkin bagi anda orang telah tinggal di propinsi Sumatera Utara sudah tidak asing lagi dengar kata "Sibolga". Tapi anda yang belum tau tentang sejarah kota Sibolga yang merupakan salah satu kota tujuan wisata di Sumatera Utara, berikut saya akan menceritakan sedikit. Berikut ceritanya :                                                                                   
Kota Sibolga adalah salah satu Kota di Provinsi Sumatra Utara. Wilayahnya seluas 3.356,60 ha yang terdiri dari 1.126,9 ha daratan Sumatera, 238,32 ha daratan kepulauan, dan 2.171,6 ha lautan. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang. Secara geografis kawasan ini terletak di antara 1 42' - 1 46' LU dan 98 44' - 98 48 BT dengan batas-batas wilayah: Timur, Selatan, Utara pada Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Barat dengan Teluk Tapian Nauli. Letak kota membujur sepanjang pantai dari Utara ke Selatan menghadap Teluk Tapian Nauli. Sementara sungao-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.   Sementara wilayah administrasi pemerintahan terdiri dari tiga kecamatan dan 16 kelurahan. Ketiga kecamatan itu yakni Kecamatan Sibolga Utara dengan empat kelurahan, Kecamatan Sibolga Kota dengan empat kelurahan, dan Kecamatan Sibolga Selatan dengan delapan kelurahan.
                                                                                     
 Berikut sekilas sejarah terbentuknya kota SIBOLGA, yang saya kutip dari berbagai sumber:Sultan Hutagalung Menurut penulis Sejarah Sibolga, Tengku Luckman Sinar SH—dengan mengutip hasil catatan riset seorang pembesar Belanda, EB Kielstra - disebutkan bahwa sekitar tahun 1700 seorang dari Negeri Silindung bernama Tuanku Dorong Hutagalung mendirikan Kerajaan Negeri Sibogah, yang berpusat di dekat Aek Doras. Dalam catatan EB Kielstra ditulis tentang Raja Sibolga: "Disamping Sungai Batang Tapanuli, masuk wilayah Raja Tapian Nauli berasal dari Toba, terdapat Sungai Batang Sibolga, di mana berdiamlah Raja Sibolga."                                                 
Penetapan tahun 1700 itu diperkuat analisis tingkat keturunan yakni bahwa Marga Hutagalung yang telah berdiam di Sibolga sudah mencapai sembilan keturunan. Kalau jarak kelahiran antara seorang ayah dengan anak pertama adalah 33 tahun -angka ini adalah rata-rata usia nikah menurut kebiasaan orang Batak—lalu dikalikan jumlah turunan yang sudah sembilan itu, itu berarti sama dengan 297 tahun. Maka kalau titik tolak perhitungan adalah tahun 1998, yaitu waktu diselenggarakannya Seminar Sehari Penetapan Hari Jadi Sibolga pada 12 Oktober 1998, itu berarti ditemukan angka 1701 tahun.                                                                                                                           
Tentang nama atau sebutan Sibolga, dicerita-kan bahwa pada awal-nya Ompu Datu Hurinjom yang membuka perkampungan Simaninggir, mempu-nyai postur tubuh tinggi besar, di samping memiliki tenaga dalam yang kuat. Adalah tabu bagi orang Batak menyebut nama seseorang secara langsung apalagi orang tersebut lebih tua dan dihormati, maka untuk menyebut nama kampung yang dibuka Ompu Datu Hurinjom dipakai sebutan "Sibalgai", yang artinya kampung atau huta untuk orang yang tinggi besar.                                                                                                                                          
Asal kata Sibolga dengan pengertian tersebut lebih dapat diterima daripada untuk istilah "Bolga-Bolga", yaitu nama sejenis ikan yang hidup di pantai berawa-rawa; atau istilah "Balga Nai" yang berarti besar untuk menunjukkan ke arah luasnya lautan. Orang Batak biasanya menggunakan kata "bidang" untuk menggambarkan sesuatu yang luas, bukan kata balga yang berarti besar.Tapi apa pun kisah awal kelahiran nama dan Kerajaan Sibolga, kota di Teluk Tapian Nauli ini telah menjalankan peran sejarah yang sangat berarti. Di masa lalu Sibolga berjaya sebagai pelabuhan dan gudang niaga untuk barang-barang hasil pertanian dan perkebunan seperti karet, cengkeh, kemenyan dan rotan. Inggris bahkan pernah menjadikan Sibolga sebagai pelabuhan gudang niaga lada terbesar di Teluk Tapian Nauli.
                                                                               
Lebih dari itu, berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 7 Desember 1842 tempat kedudukan Residen Tapanuli dipindahkan dari Air Bangis ke Sibolga, dan sejak itulah Sibolga resmi menjadi Ibukota Keresidenan. Meski statusnya sebagai Ibukota Keresidenan sempat dipindahkan ke Padang Sidempuan antara tahun 1885 - 1906, namun predikat itu akhirnya kembali lagi ke Sibolga berdasarkan Staadblad yang dikeluarkan pada 1906 itu.                                                                                   
Dalam perjalanannya, pada 1850, di masa Mohd Syarif menjadi Datuk Poncan, bersama-sama dengan Residen Kompeni Belanda bernama Conprus, mereka pindah dari Pulau Poncan ke Pasar Sibolga. Pada tahun ini pula rawa-rawa besar itu ditimbun untuk menyusunnya menjadi sebuah negeri pula.

Sibolga jolong basusuk
Banda digali urang rantau
Jangan manyasa munak barisuk
Kami sapeto dagang sansai

Maksudnya yakni bahwa pada mulanya Kota Sibolga ini dibangun dengan menggali parit-parit dan bendar-bendar untuk mengeringkan rawa-rawa besar itu, dengan menggerakkan para narapidana (rantai) serta ditambah dengan tenaga-tenaga rodi, ditim-bunlah sebagian rawa-rawa itu dan berdirilah negeri baru Pasar Sibolga.                                   
Di masa Sibolga dibangun menjadi kota, istana raja yang berada di tepi Sungai Ack Doras dan pemukiman di sekelilingnya dipindahkan ke kampung baru, Sibolga Ilir. Di atas komplek tersebut dibangun pendopo Residen dan perkantoran Pemerintah Belanda. Walaupun pada tahun 1871 Belanda menghapuskan sistem pemerintahan raja-raja dan diganti dengan Kepala Kuria, namun Anak Negeri menganggapnya tetap sebagai Raja dan sebagai pemangku adat.                                                                       
Sementara Datuk Poncan di Sibolga diberi jabatan sebagai Datuk Pasar dan tugasnya memungut pajak anak negeri yang tinggal di Kota Sibolga terhadap warga Cina perantauan, Di dalam melaksanakan tugasnya, Datuk Pasar dibantu oleh Panghulu Batak, Pangulu Malayu, Pangulu Pasisir, Pangulu Nias, Pangulu Mandailing dan Pangulu Derek.            
Pada 1916 Datuk Stelsel dihapuskan serta diganti dengan Demang Stelsel, mengepalai satu-satu distrik menurut pembagian yang diadakan, dalam mana Pasar Sibolga masuk Distrik Sibolga, sebagaimana beberapa resort kekuriaan. Untuk memudahkan kontrol berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi tujuh Afdeling yaitu Afdeling Singkil, Sibolga, Nias, Barus, Natal, Angkola dan Mandailing. Sedangkan Afdeling Sibolga terdiri dari beberapa distrik yakni Distrik Sibolga, Distrik Kolang, Tapian Nauli, Sarudik, Badari, dan Distri Sai Ni Huta.
                                                                                                        
Pada masa Pemerintahan Militer Jepang, Kota Sibolga dipimpin oleh seorang Sityotyo (baca: Sicoco) di samping jabatannya selaku Bunshutyo (baca: Bunsyoco), tapi dalam kenyataanya adalah Gunyo yang memegang pimpinan kota sebagai kelanjutan dari Kepala Distrik yang masih dijabat oleh bekas demang, ZA Sutan Kumala Pontas.                      
Pada masa pendudukan Jepang, Mohammad Sahib gelar Sutan Manukkar ditunjuk sebagai Kepala Kuria dengan bawahan Mela, Bonan Dolok, Sibolga Julu, Sibolga Ilir, Huta Tonga-tonga, Huta Barangan dan Sarudi. Beliau inilah yang menjadi Kepala Kuria yang terakhir di Sibolga karena setelah zaman kemerdekaan, sekitar tahun 1945 istilah Kepala Kuria praktis sudah tidak ada lagi.

Mengenai Sejarah Kuno Sibolga
                                                                                      
Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab.                                                                                                                                        
Tercatat pula bahwa pada tahun 1500 itu pelaut Portugis sudah hilir mudik di lautan dalam rangka mencari dan mengumpulkan rempah-rempah untuk dibawa ke Eropa. Uang Portugis yang beredar di kalangan masyarakat yang berdiam di Teluk Tapian Nauli saat itu merupakan salah satu bukti. Ketika itu keberadaan Teluk Tapian Nauli sangat penting. Selain sebagai pangkalan pengambilan garam, dusun ini terkenal juga sebagai pangkalan persinggahan perahu-perahu mancanegara guna mengambil air untuk keperluan pelayaran jauh.                                                                                   
Peranan Teluk Tapian Nauli sebagai pangkalan persinggahan dan pelabuhan dagang semakin dikukuhkan ketika Belanda dan Inggris memasuki wilayah itu di kemudian hari. Kapal Belanda di bawah pimpinan Gerard De Roij datang kepantai Barat Sumatera—Teluk Tapian Nauli—pada 1601. Sedangkan Inggris memasuki wilayah ini pada 1755.                                                                                                          
Kehadiran dan gerak langkah Belanda dan Inggris di Teluk Tapian Nauli bisa dilihat dari beberapa kronologi peristiwa berikut ini:

1604 : Perjanjian antara Aceh dengan Belanda, yaitu antara Sultan Iskandar dengan Oliver.

1632 : Kapal Belanda mulai berhadapan dengan Inggris di Pantai Barat Sumatera dalam rangka kepentingan dagang.

1667 : Belanda mendirikan benteng (loji) di Padang.

1668 : Belanda mulai dengan politik adu domba, menghasut Tiku dan Pariaman lepas dari Aceh. Barus pro Pagaruyung diusir dari berbagai tempat.

1669 : Setelah berkuasa di Sumatera Barat, Belanda mulai mengincar pesisir Tapanuli dan mendirikan loji di Barus.

1670 : Karena keserakahan Belanda (VOC) dengan praktek dagangnya yang monopolistis, pemberontakan di Barus terhadap Belanda tidak dapat dielakkan dan terus meningkat. Raja Barus dibantu oleh adiknya Lela Wangsa berhasil mengusir Belanda dan menghancurkan loji Belanda.

1678 : Belanda dapat membalas, namun pada ketika itu perang sengit antara Raja Barus dengan Belanda terus berkobar. Raja Barus melakukan taktik gerilya. Putera raja di Hulu berhasil membuhuh dokter Belanda dan seorang serdadu Belanda. Namun Belanda berhasil menangkap Raja I^ela Wangsa dan membuangnya ke Afrika Selatan.

1733 : Belanda semakin merajalela dengan berhasilnya menangkap Raja Barus. Seterusnya bukan hanya Barus saja yang diserang, tapi Belanda juga menyerang Sorkam. Kolang dan Sibolga.

1734 : Oleh karena Belanda telah melakukan penyerangan terhadap Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli, maka Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli mengkonsolidasikan diri, maka lahun ini terjadilah peperangan secara besar-besaran terhadap Belanda. Serangan datang dari Sibolga, Kolang, Sorkam dan Barus dipelopori anak Yang Dipertuan Agung Pagaruyung.

1735 : Belanda terkejut dan kewalahan menghadapi peperangan ini. Belanda melakukan penelitian, dan ternyata diketahui bahwa semangat patriotisme yang dikobarkan dari Raja Sibolga itulah sumber kekuatan. Belanda ingin melampiaskan rasa penasarannya kepada Raja Sibolga, namun tidak berhasil, Antara 1755-1815 pesisir Pantai Barat Sumatera Utara, Teluk Tapian Nauli, berada di bawah pengaruh Inggris. Pada 1755 Inggris memasuki Tapian Nauli dan membuat benteng di Bukit Pulau Poncan Ketek (Kecil). Mereka mulai menguasai loji-loji Belanda dan markas Aceh yang berada di pesisir Barat Tapanuli.

1758 : Pasukan Inggris mulai mengusir loji-loji Belanda dan juga markas Aceh dari pesisir barat Tapanuli. Silih berganti usir-mengusir antara Inggris dengan Belanda.

1761 : Perancis meninggalkan Poncan. Kemudian Inggris datang bekerjasama dengan penduduk Tapian Nauli dan Sibolga.

1770 : Karena suasana perdagangan mulai tenang, maka Inggris mendatangkan budak dari Afrika dan India untuk mengerjakan urusan dagang dan perkebunan Inggris. Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga merasa keberatan atas tindak tanduk Inggris ini.

1771 : Stains East Indian Company Inggris di Tapanuli dinaikkan menjadi "Residency Tappanooly".

1775 : Karena dagang Inggris mulai menurun karena tidak mendapat simpati dari Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga, maka Belanda mengambil kesempatan mengadakan perjanjian dagang dengan Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga.

1780 : Puncak perselisihan antara Belanda dengan Inggris adalah persoalan monopoli garam. Kesempatan ini dipergunakan oleh Aceh untuk menyerang Inggris di Teluk Tapian Nauli. Aceh untuk sementara dapat menduduki Teluk Tapian Nauli, akan tetapi Inggris meminta bantuan dari Natal dan Inggris kembali menduduki Tapian Nauli (Poncan Ketek).

1786 : Aceh kembali menyerang Inggris di Tapian Nauli. Serangan ini tidak berhasil karena Inggris meminta bantuan ke Natal.

1801 : Jhon Prince ditetapkan menjadi Residen Tapanuli berkedudukan di Poncan Ketek. Sejak saat itu Poncan Ketek mulai ramai didatangi oleh orang Cina, India, dan lain-lain.

1815 : Residen Jhon Prince mengadakan kontrak perjanjian dengan Raja-Raja sekitar Teluk Tapian Nauli, termasuk Raja Sibolga. Perjanjian ini disebut "Perjanjian Poncan" atau "Perjanjian Batigo Badusanak".

1825 : Inggris menyerahkan Poncan kepada Belanda, sebagai realisasi Traktat London 17-3-1824.

1850 : Belanda mulai menata pemukiman di Sibolga dengan menimbun rawa-rawa dan membuat parit-parit.

1851 : Pengukuhan Adat Pusaka di Teluk Tapian Nauli dan sekitarnya oleh Residen Tapanuli


selengkap nya klik http://www.4shared.com/account/document/-gretArD/Kota_Sibolga.html

Kamis, 10 Februari 2011

Penyesuaian Diri Mahluk Hidup Dengan Lingkungan


A. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan

1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan

Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.

a. Burung

Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima,






Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada tabel 3.2

b. Serangga

Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.

c. Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.

2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan

Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!

a. Bunglon

Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.

b. Kalajengking

Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.

c. Cumi-Cumi

Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.

d. Siput

Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.

e. Cecak

Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.

f. Ikan paus

Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.

B. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan

Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

1. Pohon Jati


Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.

2. Kaktus

Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.

 

3. Teratai

Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.

4. Eceng gondok

Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.

Adaptasi Makhluk Hidup

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

A. Makhluk Hidup Menyesuaian Diri Dengan Lingkungan
Makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan. MH mempunyai dan memerlukan lingkungan sebagai tempat hidup. Tempat MH tinggal disebut HABITAT.
MH ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya MH harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri MH thd lingkungan disebut ADAPTASI.
MH yang telah beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan lain. Contoh : MH yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut, MH yng hidup di padang rumput tidak dapat hidup di padang pasir.

1. Penyesuaian MH Untuk Memperoleh Makanan
MH dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh (mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air, udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.

Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :
1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.

2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai lidah panjang untuk menjilat nektar.

3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk) dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.

4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul, pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang), mengais (ayam).

Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :
1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.

2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari mengais-ngais mencari makanan.

3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.

4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.

5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam dalam air untuk menangkap mangsanya.

6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.

7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir

Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :
Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air hanya terjadi pada batang.

3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya teratai tidak busuk karena terendam air.

4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.


B. Makhluk Hidup Melindungi Diri Dari Musuhnya

           Kita semua memiliki alat indra 5 macam yang disebut PANCAINDRA, yaitu : penglihat/mata, pendengar.telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit.
1. Hewan Melindungi Diri dari Musuhnya :
a. Bunglon : melindungi diri dari musuh dengan cara mengubah warna tubuh sesuai dengan warna tempat bunglon berada, disebut MIMIKRI.

b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.

d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.

e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh

f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.

g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.

h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh tidak dapat melihatnya.

i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras

j. Landak : bulunya berbentuk duri

k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh masuk ke dalam rumahnya.

l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.

m. Cecak : melepaskan ekor cecak.

n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan bulunya.

o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)

2. Tumbuhan Melindungi Diri Dari Musuhnya :

a. Mawar : melindungi diri dengan batangnya berduri.

b. Bougenville : melindungi diri mempunyai batang berduri yang panjang.

c. Mangga, kamboja, alamanda, : bergetah yg dapat menimbulkan penyakit kulit bila hewan makan

d. Durian : mempunyai kulit buah yang berduri tajam sehingga tidak dapat dimakan hewan.

e. Belimbing : buah yang belum matang terasa pahit.

f. Nangka, sawo, pepaya yang masih muda : bergetah

g. Kelapa : berkulit tebal.

h. Putri malu : batang berduri

http://www.4shared.com/account/file/6O0sKNHX/Penyesuaian_Diri_Dengan_Lingku.html

Rabu, 09 Februari 2011

Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Media Pembelajaran  Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Menurut Saya Efektif
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). User komputer  dapat melakukan interaksi secara langsung dengan sumber informasi. Perkembangan (computer network/Internert) teknologi komputer jaringan,  saat ini telah memungkinkan usernya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan secara langsung. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju, memanfaatkan media ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada para usernya.
Contoh penggunaan internet ini dalam pembelajaran adalah :
  • Universitas terbuka dalam penyelenggaraan kegiatan Universitas Terbuka Jarak Jauh, disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar, dia juga dapat mengakses informasi melalui internet.
  • Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.
  • Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
  • Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail), mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-mail.
  • Sejak tahun 1994 UI telah mengembangkan infrastruktur informasi yang dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu (JUITA). JUITA menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga-lembaga penting yang ada  di UI  dengan menggunakan jaringan serat optik ( Sri Hartati, dkk 1997 dalam Benny A. Pribadi dan  Rosita,  Tita,  2000).
  • Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen /guru dapat berkomunikasi dengan mahasiswa/siswa dan mahasiswa/siswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa/siswa yang lain.
Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga berkelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik (email). Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: 
  • Memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa/siswa dalam waktu yang lebih singkat, dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. Computer Conferencing System memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen/guru agar melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok   http://www.4shared.com/document/iRmyuJJT/UAS.html

Sabtu, 05 Februari 2011

Membuat Link

Dalam dunia blog, tentu anda tidak asing lagi dengan yang namanya link. Apabila anda seorang blogger tentu saja membuat link adalah sebuah keharusan. Berbeda dengan website pada umumnya, di jagat per blog-an ada yang namanya link exchange atau bertukar link dengan blog lain, jadi kalau anda tidak bisa membuat link, ini dapat berakibat anda akan di asingkan alias di cuekin oleh blogger lainnya karena di anggap pelit dalam memberikan link. Dalam topik membuat link ini, saya akan mengulasnya dalam beberapa sub bagian yakni :


Link pada posting-an

Jika anda membuat sebuah artikel untuk di posting, trus di dalam nya ingin di buatkan sebuah link, misalkan artikel tersebut bercerita tentang bisnis yang anda ikuti pada sebuah website di internet, lalu anda ingin mengajak para pembaca artikel tersebut untuk mengunjungi website yang anda ceritakan. Misalkan dalam artikel tersebut ada kata –kata seperti Jika anda tertarik silahkan anda klik disini, nah untuk membuat link dari kata-kata tersebut silahkan ikuti langkah-langkah berikut :

  1. Highlight kata-kata yang ingin di buat link, contoh di atas adalah klik disini.
  2. Klik ikon yang bergambar seperti ini      yang berada pada toolbar, maka setelah itu akan muncul tulisan http:// pada window baru yang berbentuk seperti gambar di bawah ini :
  3. Isi kotak yang ada tulisan tersebut dengan alamat situs yang anda inginkan, misalkan : http://www.resepbisnis.com/?id=rohman
  4. Klik OK. Selesai


Link dengan window baru

Mungkin anda punya pikiran, kalau anda membuat sebuah link trus pembaca mengkliknya, anda kwawatir kalau pengunjung blog kita akan meninggalkan blog kita. Untuk meminimalisir hal tersebut, bisa dilakukan dengan cara membuat window baru, jadi ketika pengunjung mengklik salah satu link yang kita buat, halaman blog kita tidak akan tertimpa dengan halaman baru tapi yang terjadi adalah halaman blog anda tetap ada dan halaman yang baru di klik akan muncul terpisah. Sebagai contoh, silahkan anda klik tulisan Resep Bisnis atau Obral plus pada banner header diatas. Ketika anda mengkliknya, akan tercipta window baru. Untuk membuat link seperti ini dapat di lakukan dengan cara :

  1. Apabila sudah melakukan cara membuat link seperti keterangan diatas, klik menu    Edit HTML tab   yang ada pada toolbar.
  2. Pada tulisan yang kita link tadi akan muncul kode seperti ini ( contoh tulisan klik disini di link ke http://www.resepbisnis.com/?id=rohman :

    <a href="http://www.resepbisnis.com/?id=rohman">klik disini</a>

    maka disini anda harus menambahkan embel-embel kode HTML target="new' ataupun target="_blank" pada awal ataupun akhir kode tersebut . Contoh kode yang sudah di modifikasi adalah :

    <a href="http://www.resepbisnis.com/?id=rohman" target="new">klik di sini</a>

    atau :

    <a href="http://www.resepbisnis.com/?id=rohman" target="new">klik di sini</a>

    atau bisa juga seperti ini :

    <a href="http://www.resepbisnis.com/?id=rohman" target="_blank">klik di sini</a>


Buat Links di sidebar

Bila anda berkeinginan membuat link kepada teman anda di sidebar, cara termudah adalah seperti ini : ( khusus untuk template klasik)

  1. Sign in di blogger dengan id anda
  2. Klik menu TEMPLATE
  3. Klik Edit HTML
  4. Klik Edit
  5. Klik Find (on this page)… --> untuk mempercepat pencarian
  6. find
  7. Tuliskan kata dimana anda ingin tempatkan, contoh di blog saya adalah Links para sahabat, klik Find
  8. Tuliskan link yang anda inginkan, contoh jika anda ingin membuat link ke blog saya, maka kode yang di tulis adalah :
  9. <a href="http://kolom-tutorial.blogspot.com" target="_blank">Blog Tutorial</a>
  10. Klik Save Template Changes. Selesai
Sedikit clue untuk anda. Jika anda sedang mengotak-atik kode Template sebaiknya sebelum di obrak-abrik, sebaiknya anda copy terlebih dahulu seluruh template ke dalam notepad, ini untuk jaga-jaga apabila anda melakukan kesalahan, anda bisa mengembalikan kesemula karena sudah mempunyai backup data template tersebut. Atau bisa juga sebelum anda klik Save Template Changes sebaiknya anda klik terlebih dahulu tombol preview untuk melihat perubahan yang anda lakukan, apabila sudah cocok dengan perubahan tersebut baru di save Template Changes.

Asal Usul Danau Toba Versi Ilmiah

Danau toba sesungguhnya berasal dari sebuah letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi 73 ribu tahun lalu. Letusan Toba ini adalah yang ketiga, dua letusan sebelumnya sudah pernah terjadi dalam jangka waktu 1 juta tahun. Letusan Toba yang menciptakan danau Toba sekarang diperkirakan memiliki indeks Ledakan Vulkanis 8 (Mega Kolosal) sedemikian hingga membentuk kompleks kawah berukuran 3 ribu km persegi. Volume erupsi diperkirakan antara 2 ribu hingga 3 ribu km kubik magma dan 800 km kubiknya terendapkan sebagai abu vulkanis. Ukuran ledakannya adalah dua kali letusan gunung Tambora tahun 1815. Letusan gunung Tambora saat itu saja sudah cukup menghasilkan “Tahun Tanpa Musim Panas” di belahan bumi utara.
Menurut Alan Robock, letusan Toba tidak memicu zaman es. Penelitiannya yang menganalisa emisi 6 miliar ton sulfur dioksida dalam simulasinya menunjukkan pendinginan global maksimum sekitar 15 °C, tiga tahun setelah letusan. Ini berarti garis pepohonan dan salju sekitar 3000 meter lebih rendah dari sekarang. Dalam beberapa dekade, iklim kembali pulih.
Walau ada banyak perbedaan pendapat dan metode, para ilmuan setuju kalau letusan super Toba mengakibatkan lapisan hujan abu yang sangat tebal dan masuknya gas-gas beracun ke atmofer, sehingga mempengaruhi iklim dunia masa itu. Beberapa menduga peristiwa ini memicu zaman es 1000 tahun yang terjadi kemudian.

Menceritakan Asal Usul Danau Toba sesungguhnya pada Anak-anak
Sains sekarang telah cukup maju untuk mengetahui asal usul danau Toba yang sesungguhnya. Dan cerita asal usul ini ternyata jauh lebih mengagumkan, jauh lebih mengesankan dari sekedar dongeng. Kenapa mengajarkan dongeng sementara sains telah memberikan penjelasan yang lebih spektakuler lagi mengenai asal usul Danau Toba? Tampaknya sebagian besar dari kita masih belum tahu tentang asal usul Danau Toba. Dan kalaupun tahu, masih tidak tahu cara mengkomunikasikan fakta ilmiah ini pada anak-anak. Berikut kami tawarkan sebuah cerita anak yang lebih spektakuler, berdasarkan fakta sesungguhnya, mengenai asal usul danau Toba.
Di Zaman Dahulu kala, Ada seorang pemburu yang tinggal di sebuah padang rumput. Ia adalah leluhur kita. Pekerjaannya sehari-hari adalah memburu hewan paginya, kembali ke tempat berkumpul bersama keluarganya di waktu petang.
Matahari baru terbenam kala itu. Sang pemburu asyik bermain dengan istri dan anak-anaknya. Anggota kelompok lain sedang menyalakan api. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara gemuruh dari langit.

Peta Fraktura Sisa Letusan di Danau Toba
Di waktu tengah malam, ada sesuatu yang muncul dari langit. Terjadi hujan yang aneh. Hujan abu. Sang pemburu dan kelompoknya harus segera meninggalkan tempat tersebut dan mencari tempat baru. Abu terus mengguyur. Pemburu dan keluarganya berusaha ke barat, menjauh dari asal abu. Setelah setahun mereka berjalan ke barat, mereka bertemu dengan hutan rimba dan pegunungan sangat tinggi. Daerah ini ganas. Walaupun banyak hewan buruan, tapi lebih sering para pemburu lah yang dimakan oleh hewan. Kepala suku memutuskan agar kelompok pergi ke utara dan menghindari hutan lebat di barat.
Maka berangkatlah para pemburu yang tersisa ke arah utara. Di utara mereka menemukan banyak sumber makanan, walaupun cuaca saat itu sangat dingin. Hewan hewan yang tidak mampu bertahan di cuaca dingin mudah diburu dan karenanya dapat menjamin kelangsungan kelompok.
Pada akhirnya para leluhur sampai di sebuah selat. Di seberang selat ada daratan. Walaupun sama saja dengan di sini, tapi mungkin ada hal baru di sana. Hewan-hewan di sini semakin langka dan iklim semakin kering. Maka para leluhur membuat sampan untuk menyeberangi selat.
Di seberang selat adalah daerah yang ternyata tidak lebih baik dari daerah asal para leluhur. Disini kering, pasir dan abu dimana-mana. Para leluhur harus berjalan terus di tepi pantai agar tidak terjebak di tengah gurun. Mereka terus berjalan dan berjalan.
Pada akhirnya mereka tiba di sebuah dunia yang aneh. Dunia abu-abu, segalanya penuh tertutup abu. Tampaknya lebih baik disini daripada di dunia pasir. Lewat musyawarah, akhirnya leluhur memutuskan untuk masuk ke dunia abu.
Di dunia abu ini, mereka bertemu dengan penduduk asli. Mereka sama dengan leluhur. Ternyata mereka adalah kelompok lain yang telah lebih dulu sampai di sini. Mereka bercengkerama dan berbagi cerita. Mereka juga berbagi trik dan cara bertahan hidup. Setiap anggota kelompok tahu cara membuat api karena disini malam dan siang hampir sama gelapnya. Dan tanpa api mereka dapat tersesat di hutan.
Seiring berjalannya waktu, debu tidak lagi turun. Matahari mulai jelas terlihat. Para leluhur memutuskan untuk tidak tinggal di dunia abu-abu yang sekarang mulai hijau. Mereka berencana mencari tempat baru di timur. Mereka kembali bertualang. Jumlah leluhur sudah sangat banyak, hanya beberapa orang saja yang meneruskan perjalanan. Mereka adalah para pemberani yang gemar bertualang. Mereka menembus hutan belantara dan mendaki gunung yang tinggi. Mereka bertemu banyak sekali hal-hal menakjubkan. Dari permata hingga hewan unik. Semua halangan berhasil dilalui, hingga sang leluhur akhirnya tiba di sebuah selat.
Para leluhur memutuskan untuk menyeberang selat itu dan tiba di tanah Sumatera. Mereka berjalan terus ke pedalaman dan akhirnya tiba di sebuah Danau. Danau Toba yang besar dan berasap. Mereka memandang pada keluasan danau yang luar biasa. Membentang dengan indahnya. Leluhur yang paling pintar melihat adanya semburan abu kecil di pinggiran danau. Ia tersadar kalau inilah sumber gemuruh raksasa yang pernah leluhur mereka dengar dahulu. Inilah penyebab kenapa leluhur mulai mengungsi di masa lalu. Inilah penyebab keberadaan kita disini. Ini Danau Toba.
Para leluhur merasa telah tiba pada tujuannya. Merekapun tinggal di sekitar Danau Toba. Waktu berlalu dan leluhur terus beranak pinak. Merekalah leluhur suku Batak. Suku Batak lahir di sini, tak berapa lama setelah lahirnya Danau Toba. Bisa dikatakan kalau Batak dan Toba adalah saudara. Danau Toba lahir dan mengundang leluhur untuk menemaninya. Ya, gemuruh itu adalah tanda kelahiran Danau Toba. Ia berasal dari Letusan Gunung Api raksasa yang melontarkan abu-abunya ke angkasa. Itulah asal usul Danau Toba.

Perbandingan letusan toba dengan letusan supervolcano lainnya
Apa sebenarnya yang Kita Ajarkan?
Banyak yang kita ajarkan lewat dongeng di atas ketimbang sekedar masalah hidup sederhana, kutukan, keajaiban, keserakahan dan kesetiaan. Kita bicara tentang bagaimana danau Toba mengubah sejarah evolusi manusia. Itu sebuah keterkaitan besar antara danau Toba dengan seluruh umat manusia.
Kisah di atas adalah ringkasan singkat mengenai migrasi manusia selama puluhan ribu tahun yang dipicu oleh letusan Toba. Peristiwa letusan Toba adalah bencana kiamat bagi leluhur umat manusia kala itu. Dari simulasi komputer, diperkirakan suhu global turun sekitar 10 derajat Celsius setelah letusan. Akibatnya dalam sepuluh tahun terjadi musim dingin vulkanis di Bumi.
Letusan Toba memberi begitu banyak abu di atmosfer. Sinar matahari tertutup dan uap air terserap ke dalamnya. Dengan kata lain, musim dingin yang terjadi bersifat kering. Pepohonan berkurang drastis, begitu juga padang rumput dan membuat punah banyak mamalia dan hampir menamatkan riwayat evolusi manusia.

Seorang Pria Homo sapiens purba
Dunia menjadi gelap, dingin dan kering selama hampir dua puluh tahun. Sulit bagi manusia untuk bertahan hidup. Prinsip evolusi mengatakan beradaptasilah atau kau punah.
Wilayah yang ditutupi abu vulkanis mencakup Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan belahan barat, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Daerah ini daerah tropis sehingga sulit ditemukan adanya kerangka manusia purba yang memberi petunjuk tentang kehidupan leluhur kita saat itu. Lingkungan tropis yang lembab membuat tulang cepat hancur sebelum menjadi fosil.
Walau begitu, di daerah perbatasan seperti Afrika selatan dan timur, bukti-bukti arkeologis menunjukkan adanya perubahan teknologi yang besar di masa itu. Sebuah petunjuk adanya proses adaptasi yang dilakukan oleh leluhur kita agar dapat bertahan hidup. Jika manusia purba di Afrika yang tidak tertutup abu beradaptasi, apalagi yang ada di daerah tertutup debu seperti India di Asia Selatan.
Seberapa besar adaptasi yang dilakukan leluhur kita saat itu tergantung pada jenis manusia apa yang ada di Afrika atau India. Manusia modern, leluhur sesungguhnya kita, belum lagi tinggal di Asia masa itu. Mereka datang dari Afrika ke Asia 60 ribu tahun lalu, sementara letusan Toba terjadi 73 ribu tahun lalu.
Manusia purba yang tinggal di Asia saat letusan gunung Toba adalah Homo erectus. Mereka sudah tinggal di sana paling tidak sejuta tahun, seperti bukti dari fosil-fosil Sangiran dan lainnya di Jawa.
Walau begitu, manusia modern tampaknya sudah ada di Israel pada 130 ribu tahun lalu dan kemudian di Arab pada 85 ribu tahun lalu, berdasarkan fosil dari Jebel Faya. Leluhur kita melewati dua jalur masuk, dari daratan di ujung utara Laut Merah dan di ujung selatan Laut Merah. Kedua daerah ini lebih dekat lagi ke parameter abu letusan Gunung Toba yang berbatasan darat di Pakistan. Sayangnya belum ada cukup bukti yang menunjukkan kalau manusia modern di daerah ini mengevolusikan teknologi untuk beradaptasi seperti leluhur kita di Afrika Timur dan Selatan.
Bila manusia modern bahkan telah ada di dalam perimeter letusan danau Toba di masa ini, seperti India misalnya, maka teknologi akan lebih berkembang lagi. Atau mungkin mereka punah dan digantikan oleh leluhur kita yang juga leluhur mereka, yang datang dalam gelombang kedua setelah letusan. Populasi manusia modern yang masih tersisa setelah bencana Toba dapat berbaur dengan pendatang baru mereka dan mengadopsi teknologi mereka. Atau mungkin leluhur dari gelombang kedua (H. sapiens) menghancurkan penduduk asli (H. sapiens) dan kemudian juga menghancurkan Homo erectus yang lebih asli lagi, seperti mereka yang tinggal di Jawa. Dan memulai kekuasaan besar manusia di Asia Selatan dan Tenggara, termasuk di Indonesia.
Masih banyak PR yang bisa dikerjakan para ilmuan mengenai jalur migrasi manusia modern sebelum dan sesudah bencana Toba. Apapun itu, bencana Toba jelas memberikan arti yang besar bagi sejarah evolusi kita. Bisa jadi ia lah penyebab keberadaan kita sekarang di Indonesia. Karenanya, fakta ilmiah asal usul danau Toba jauh lebih berharga daripada dongeng asal usul danau Toba.

Danau Toba Sekarang
Referensi Ilmiah
1. Alan Robock, Caspar M. Ammann, Luke Oma, Drew Shindell, Samuel Levis, Georgiy Stenchikov Did the Toba volcanic eruption of ?74 ka B.P. produce widespread glaciation? Journal of geophysical research – Athmospheres, vol 114, pD10107
2. Williams, M.A.J.; Ambrose, S.H.; van der Kaars, S.; Ruehlemann, C.; Chattopadhyaya, U.; Pal, J.; Chauhan, P.R. Environmental impact of the 73ka Toba super-eruption in South Asia. Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology, Volume 284, Issue 3-4, December 2009, Pages 295-314
3. Bradshaw Foundation. Journey of Mankind by The Bradshaw Foundation – includes discussion on Toba eruption, DNA and human migrations
4. Robock, A.; Ammann, C.M.; Oman, L.; Shindell, D.; Levis, S.; Stenchikov, G. (2009). “Did the Toba Volcanic Eruption of ~74k BP Produce Widespread Glaciation?”. Journal of Geophysical Research114: D10107.
5. Kate Ravilious. 2010. Exodus on the Exploding Earth. New Scientist, 17 April 2010, pp.28 – 33
6. Self, Stephen; Blake, Stephen (February 2008). “Consequences of Explosive Supereruptions”. Elements 4 (1): 41–46.
7. Ninkovich, D.; N.J. Shackleton, A.A. Abdel-Monem, J.D. Obradovich, G. Izett (7 December 1978). “K?Ar age of the late Pleistocene eruption of Toba, north Sumatra”. Nature 276 (276): 574–577.
8. Adiabatic Lapse Rate, IUPAC Goldbook
9. Gibbons, Ann (19 January 2010). “Human Ancestors Were an Endangered Species”. ScienceNow.
10. Rampino, Michael R.; Self, Stephen (1993). “Climate–Volcanism Feedback and the Toba Eruption of ~74,000 Years ago”. Quaternary Research 40: 269–280.
11. Rose, W.I.; Chesner, C.A. (October 1987). “Dispersal of Ash in the Great Toba Eruption, 75 ka”. Geology 15 (10): 913–917.
12. Zielinski, A.; Mayewski, P. A.; Meeker, L. D.; Whitlow, S.; Twickler, M. S.; Taylor, K. (1996). “Potential Atmospheric impact of the Toba mega-eruption ~71’000 years ago”. Geophysical Research Letters (American Geophysical Union) 23 (8): 837–840.
13. IndonesianMusic.com. “Batak People”.
Artikel terkait:
1. Asal Usul Moralitas
2. Asal Usul Nol
3. Asal usul magnet terpecahkan.

Dua Sisi Hati : Kecewa

Kecewa ? Setiap orang pasti pernah mengalami kecewa dalam hidupnya. Entah kecewa dengan orang tua, saudara, pasangan hidup, kekasih, teman.

Baik itu mengalami keadaan yang tidak mengenakan di rumah, sekolah, tempat kerja atau usaha atau dimanapun anda berada. Mengalami kekecewaan, gue rasa semua orang ngga ada yang mau mengalami hal beginian. Mau marah, protes atau ngumpat-ngumpat, kadang-kadang tetap saja tidak bisa merubah keadaan. Kadang bikin hati tambah sakit dan kepala tambah pusing kalau memikirkannya.

Kecewa yang menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa yang tidak sesuai dengan kehendak hati atau keinginan atau pikiran kita. Keadaan yang kadang tidak bisa kendalikan atau kita atur sesuai dengan kemauan kita. Kadang kita menjadi merasa tak berdaya akibat kekecewaan ini.

Kecewa karena ortu tidak mau dengar pendapat kita, kecewa karena teman baik kita menghianati kita atau menyakiti hati kita, kecewa karena saudara kita lupa akan janji yang sudah dibuat, kecewa karena pacar terlambat datang, kecewa karena suami atau istri lupa akan hari ulang tahun pasangannya dan kecewa karena teman kantor tidak mau kerja sama dan bemacam-macam kejadian di dalam kehidupan kita yang membuat kita kecewa.

Seringkali kita mengandalkan kekuatan kita atau manusia atas kehidupan kita. Kita kadang merasa kuat atau aman karena ada disekitar orang-orang yang kita cintai. Merasa orang-orang disekitar kita akan selalu menyenangkan kita dan tidak boleh bikin kecewa. Karena perasaan seperti itu maka hati jadi gampang tersinggung dan kecewa bila ada yang tidak sesuai dengan kehendak kita.

Padahal setiap orang punya pribadi yang berbeda dengan dirinya dalam menentukan langkah kehidupan. Apa ngga ngebosenin kalau setiap orang selalu bertindak sesuai dengan keinginan kita. Jadi seperti robot saja, kalau gitu. Hidup untuk menghargai pribadi orang lain sungguhlah penting, supaya orang jangan egois. Dan itulah perlunya sifat memaafkan orang lain, jika orang itu memang tidak sengaja berbuat kesalahan.

Rasa kekecewaan yang berlebihan tentu saja merugikan diri sendiri. Selain selalu dihinggapi perasaan selalu takut disakiti orang lain dan posesif dan suka menutup diri. Cukup dipahami permasalahannya dan kita musti tetap terus maju dalam menjalani kehidupan. Jangan berhenti di satu titik. Life must go on!

Sikap kecewa harus dirubah menjadi sikap optimis, biar hidup ini lebih bisa dinikamati. Dan perjuangan hidup kita bisa lanjutkan untuk mendapatkan yang lebih baik. Maju tak gentar ibarat katanya. Walau memang tidak mudah, apa salahnya dicoba. Toh tidak rugi.

Biarkan Otak mengatasi Hati
Cobalah untuk menenangkan perasaan dengan pemikirian, jika kita menggunakan otak untuk mengatasi perasaan (hati) akan lebih mudah kita melihat jalan yang lebih lurus dan rasional. Biasanya pemikiran rasional akan dapat mengatasi rasa kecewa.